Thursday, 19 June 2014

LAUNCHING & BEDAH BUKU 101 TOKOH DAYAK YANG MENGUKIR SEJARAH

101 TOKOH DAYAK  YANG MENGUBAH SEJARAH
Galeri Cipta III, Taman Ismail Marzuki.
Minggu, 29 Juni 2014 pukul 16.00 – 20.00 WIB
Sambutan: Prof. Yohanes Surya
Pembahas: Arswendo Atmowiloto dan Dr. Haryatmoko.
MC dan Moderator: Donna Agnesia


Press Release 101 Tokoh Dayak yang Mengukir Prestasi 29 Juni 2014

SIAPA manusia Dayak? Siapa saja 101 prominent people di antara 6 juta populasi Dayak yang tersebar di satu pulau (Kalimantan) dan tiga Negara (Indonesia, Malaysia, dan Brunei)? Bagaimana metodologi pemilihan dan pemilahannya menjadi contents buku ini? Apa habitus yang menjadi ciri khas puak Dayak?

Pertanyaan itu terjawab dalam LAUNCHING DAN DISKUSI BUKU 101 TOKOH DAYAK yang disusun R. Masri Sareb Putra, periset di Essence - Surya Research bekerja sama dengan an1mage. R. Masri Sareb Putra yang oleh Wikipdia dibaiat sebagai salah satu tokoh Dayak kategori penulis.

Sebagai gambaran sekilas bahwa pakar coba menjelaskan siapa manusia Dayak. Sekadar menyebut contoh, Ukur (1971), Lontaan (1975), Coomans (1987), Djuweng dan Krenak (1993).

Semua sepakat bahwa Dayak ialah nama kolektif untuk menyebut penduduk asli penghuni pulau Borneo yang belum dipengaruhi agama asing dan sentuhan unsur-unsur di luar dirinya. Bahkan, secara jelas-tegas, beberapa pakar menyatakan bahwa keaslian Dayak dapat dilihat dari "sensus divinitas" atau agama asli suku Dayak yakni sifat lokal keagamaan yang berasal dari daerah itu sendiri, sejak awal mula ada di sini dan tidak diimpor dari luar. Sifat asli itu oleh Bakker (1972: 1) disebut "autochton", sebagai lawan dari "allochton".

Para pakar telah memilah-milah indigenous people Borneo terdiri atas setidaknya tujuh rumpun besar suku dan sekitar 450 subsuku. Pemilahan itu berdasarkan kesamaan bahasa, adat istiadat, tempat tinggal, ritus, upacara, kesamaan fisik, dan artefak.

Atas pemilahan dan penggolongan tersebut, maka yang disebut “manusia Dayak” tersebar di tiga negara (Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam), meski tetap bermukim di pulau sama. Populasinya mencapai sekitar 6 juta, terdiri atas hampir 3 juta di Indonesia, 2,9 juta di Malaysia, dan 100.000 di Brunei.

Buku ini adalah medium yang memuat 101 wajah Dayak, dari berbagai dimensi. Ternyata, Dayak manusia luar biasa! Mereka menonjol di bidang masing-masing. Mampu bersaing di mana pun, di level apa pun. Lalu, bagaimana cara mendapat 101 tokoh Dayak yang menjadi isi buku ini?

Ada pepatah, "Quot capita tot sensus". Artinya: sebanyak kepala, sebanyak itu pula pendapat. Untuk menghindari silang pendapat ihwal ketokohan Dayak, baiklah kita buat kesepakatan. Mari pertama-tama mengacu ke definisi leksikal ihwal tokoh dan ketokohan.

Tokoh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 1203) mengandung empat pengertian. Pengertian 1, 2, dan 4 tidak relevan dengan judul buku ini. Yang relevan ialah pengertian ke-3, tokoh = orang yang terkemuka dan kenamaan dalam berbagai bidang, bukan hanya politik dan kebudayaan.

Berangkat dari pengertian leksikal ini, penulis membuat 10 kriteria.
1) Tokoh Dayak yang lolos ialah sosok yang terkemuka dan kenamaan di bidangnya.
2) Dalam dirinya mengalir darah Dayak dari ayah atau ibunya.
3) Berasal dan lahir di bumi Borneo (Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam) meski saat buku ini ditulis tinggal/ menuntut ilmu di luar pulau.
Tiga kriteria ini wajib hukumnya dan haruslah disepakati!
Lalu dirasakan perlu menambahkan beberapa kriteria lagi, bahwa sang tokoh:
4) Hidup dari profesinya, karena itu, disebut “profesional”.
5) Menonjol (prominent) di antara kaumnya, atau kelompok lain.
6) Menjadi perhatian publik, dibuktikan dengan pernah dimuat/ diekspos di media nasional atau internasional.
7) Menginspirasi.
8) Seorang pahlawan nasional.
9) Diabadikan namanya sebagai nama jalan/ gelanggang/gedung.
10) Namanya tidak tercemar.

Berdasar pada 10 kriteria itu, penulis memilah dan akhirnya memilih 101 Tokoh Dayak dalam buku jilid I. Untuk menghindari debat, tokoh yang belum masuk dalam buku I, akan dimasukkan dalam buku jilid II. Nantinya, akan menjadi Ensiklopedia Tokoh Dayak yang jumlahnya nirbatas.

Selama ini, musykil menemukan tokoh-tokoh Dayak dalam satu wadah. Selain tercecer di sana sini, informasi dan data sangat minim tentang mereka, belum ada upaya yang tekun serta teliti mengumpulkannya menjadi sebuah karya kreatif, sekaligus bernilai, yang disajikan dalam sebuah wadah bernama “ensiklopedi tokoh”.

Melalui upaya yang tidak mudah, didorong semangat menginspirasi dan mencerahkan kaumnya, penulis mengumpulkan 101 tokoh Dayak dalam sebuah karya yang data serta informasi tentang para tokoh tersebar di mana-mana. Hampir 60% tokoh dikenal penulis dengan baik, sehingga data dan informasi awal masih diolah dari data primer, diimbuhi dan diracik sedemikian rupa, kemudian disajikan secara informatif, tapi bernas.

Metodologi mulai dari melakukan overview tokoh Dayak yang tersebar di tiga negara melalui media. Sebagaimana sifatnya, media adalah symbolic reality dan tidak pernah bisa berbanding lurus dengan realitas objektif. Kesan pertama yang muncul dari pemandangan sekilas itu ialah bahwa tokoh Dayak yang menjadi perhatian ialah politikus, artis, dan akademisi. Padahal, tokoh bukan hanya sebatas tiga bidang itu.

Maka penulis pun mengumpulkan siapa saja tokoh Dayak yang sesuai dengan kriteria. Lalu dipilah-pilah berdasarkan 10 kriteria di atas. Penyusun buku ini mulai mengurutkan tokoh berdasarkan urut abjad nama (alfabetis) --untuk menghindari debat siapa harus nomor 1 berdasarkan apa, dan siapa urut 101.

Dalam menyusun 101 tokoh Dayak, penulis tidak mengikuti secara persis tokoh Dayak versi Wikipedia karena penggolongannya menyisakan persoalan ditilik dari sisi epistemologi. Lagi pula kurang up to date, apalagi masih data kasar: hanya nama berdasarkan bidang. Penggolongan oleh Wikipedia terkesan lebih berdasarkan riset pustaka, karena itu, perlu diimbangi dengan riset lapangan. Meski beberapa nama versi Wikipedia sama dengan 101 tokoh Dayak dalam buku ini.

Memilih satu tokoh di antara belantara tokoh Dayak tidak mudah, apalagi mengkategorikannya membutuhkan imaginasi. Dan sebagaimana lazimnya sebuah buku, kategori dapat dilakukan dengan dua pendekatan. Pertama, general tapi tidak dalam (seperti buku 101 tokoh dayak ini). Dan kedua, dalam tapi tidak general (satu tokoh yang akan menjadi biografi nanti).

101 tokoh Dayak sebagian adalah tokoh sejarah (history), meski sebagian besar adalah kisah seseorang (his/her story) yang sedang menjadi. Ia inspirator bagi siapa saja yang open minded: bahwa orang Dayak pun unggul, eksis, dan mampu bersaing di level apa pun, di mana pun.

Jika disederhanakan, 101 tokoh Dayak terbagi dalam tiga katagori, yakni: tokoh sejarah, tokoh masa kini, dan tokoh masa depan. Tokoh sejarah membuka jalan dan menjadi suri teladan. Tokoh masa kini manusia Dayak yang unggul dan sanggup bersaing di segala bidang. Tokoh masa depan memotivasi dan menginspirasi.

Itulah mosaik Dayak. Yang jika dilihat dalam sebuah medium mencitrakan manusia unggul di berbagai bidang. Membaca buku ini, citra serba peyoratif di masa lalu tinggallah kenangan. 101 tokoh Dayak mengubah stereotype negatif.

Kiprah dan kisah mereka adalah tentang sukses, kerja keras, semangat pantang menyerah, dan optimisme. Meski tanpa menyebut demikian pun, sebenarnya menampilkan 101 tokoh Dayak yang prominent dalam buku ini, otomatis mengkonstruk bahwa  manusia Dayak hari ini etnis yang unggul luar biasa.

Dayak ditulis orang luar dan ditulis orang dalam, akan terasa berbeda nuansanya. Inilah buku dari Dayak insight, Dayak inside. Sudut padang Dayak, yang menyibak Dayak dari dalam.

Sebagaimana ditegaskan motivator Amerika, Harvey MacKay “our lives change in two ways: through the people we meet and the books we read”. Bahwa hidup kita diubah oleh dua hal saja: dari orang yang kita jumpai (interaksi/komunikasi) dan dari buku yang kita baca.

101 Tokoh Dayak yang Mengukir Sejarah memungkinkan pembaca berubah secara cepat ke arah positif. Sebab Anda bertemu sekaligus dengan dua cara untuk berubah: buku dan manusia.

Friday, 6 June 2014

Ribuan Novel-Ribuan Comic-Ribuan Animasi di SMA TARAKANITA 1 - JAKARTA

Program Ribuan Novel-Ribuan Comic-Ribuan Animasi kali ini di SMA Tarakanita 1 - Jakarta. Sekitar dua bulan sebelumnya SMA Tarakanita 1 - Jakarta mengirimkan proposal untuk mengikuti program gratis tersebut ke ribuan-animasi@surya.ac.id yang diselenggarakan oleh Surya Universityl  An1mage dan Essence Studio.

Pada hari Rabu, 4 Juni 2014. Pukul 07.30 WIB. Sebanyak 86 siswa atau sebanyak 3 kelas berkumpul, mereka ada ditingkat pendidikan level sepuluh, di lantai 3 ruang workshop mereka telah berkumpul tepat waktu. Team dari Surya University memberikan workshop tersebut setelah dibuka oleh Ibu Christina wakil dari SMA Takarakita 1.

Setelah itu Workshop dimulai oleh Masri Sareb Putra seorang penulis yang telah menghasilkan tulisan lebih dari 50 buku. Siswa-siswa aktif mendengarkan sharing dan langkah-langkah bagaimana berkreasi membuat cerita dengan mudah.

Disesi pertama ini. Masri deengan pengalaman menulis lebih dari 50 buku. Maka siswa-siswa dengan mudah mengikuti elemen dan prinsip-prinsip membuat cerita (story writing) yang diberikan secara menyenangkan dan dengan beberapa gurauan untuk menyegarkan suasana. Para siswa sangat antusias membuat sinopsis, lalu membuat plot, kemudian subplot dan akhirnya satu cerita utuh.

Setelah cerita sudah jadi. maka masuk ke sesi dua. Disini M.S. Gumelar memberikan elemen dan prinsip-prinsip membuat karya lanjutan dari cerita yang telah jadi. Yaitu dengan membuat comic. Siswa mengikuti dengan seksama dan tertib.

Setelah membahas tentang comic. Maka sesi sharing berikutnya tentang movie script (screen play) dan storyboard untuk movie. Hal ini dibutuhkan bila para siswa tertarik untuk melanjutkan karyanya tidak  berhenti hanya di comic, tetapi dapat ke animasi bahkan movie yang diperankan oleh aktor atau aktris.

Setelah itu siswa mulai membuat karya comic sesuai kelompok yang telah dibentuk sebelumnya. Karena cerita yang dibuat comic adalah hasil karya mereka sendiri maka para siswa menjadi sangat aktif berkarya.

Diberikan pula beberapa contoh proyek novel dan comic yang sedang dibuat oleh Essence Studio. Seperti Surya dan Gazing. Setelah proyek novel dan comic menjadi produk, langkah berikutnya untuk Essence Studio adalah membawa novel dan comicnya menjadi animasi dan movie untuk karya di masa depannya.

Workshop sudah berjalan sekitar 6 jam. Kemudian team marketing Surya University yaitu Shella memberikan gambaran tentang fakultas dan program studi yang ada. Dan juga keunikan Surya University yang memiliki banyak research center salah satunya Essence Studio yang bergerak khusus di research novel, comic, animasi, special effects dan movie.

Setelah itu acara dilanjutkan dengan tukar menukar suvenir berupa buku-buku untuk perpustakaan di SMA Tarakanita 1 oleh Surya University team. Dan juga plakat serta Sertifikat sebagai nara sumber dari SMA Tarakanita 1, dan photo-photo kemudian. Helena sebagai photographer dari Surya University sangat aktif mendikumentasikan seluruh workshop ini (G).


Tuesday, 18 March 2014

Workshop Jurnalistik & Digital Publishing – MAN Parungpanjang 2014

Tangerang, Banten, Sabtu 15 Maret 2014. Siswa-siswa MAN Parungpanjang Bogor mengikuti workshop “Jurnalistik & Digital Publishing 2014” di Surya University bekerja sama dengan An1mage dan Essence Studio. Hal ini dikarenakan MAN Parungpanjang memiliki jurusan Jurnalistik dan Surya University juga memiliki Program Studi Digital Communication.

Rombongan peserta workshop ini dipimpin oleh Bu Jubaedah sebagai pembina Jurnalistik dari MAN Parungpanjang. Setelah tour sebentar area di Surya University.  Acara dibuka oleh Denny tim marketing dari Surya University menerangkan tentang Surya University dan beberapa Program studi yang ada di Surya University.

Setelah acara pembukaan dilanjutkan acara ke inti yaitu Jurnalistik dan Digital Publishing. Pembicaranya adalah M.S Gumelar.  Dewasa ini materi Jurnalistik sangat dekat dengan Digital Publishing.  Dengan memberikan materi bagaimana menjadi seorang jurnalis dengan memahami prinsip-prinsip dan kode etik jurnalistik sangat dibutuhkan bila seseorang bercita-cita menjadi seorang wartawan (journalist), baik media cetak, ataupun media analog seperti radio dan TV, juga untuk media baru seperti internet.

Materi jurnalistik ini dimulai dengan teori dalam bidang jurnalistik. Lalu setelah mendapatkan teori dasar sebagai bekal. Workshop dilanjutkan dengan membuat laporan berita. Siswa-siswa MAN Parungpanjang praktek menggunakan komputer untuk menuliskan laporan atau sekedar membuat tulisan yang menarik secara seni.

Setelah membuat laporan dan tulisan yang menarik. Workshop dilanjutkan dengan membuat bulletin, ataupun majalah dalam versi jurnalistik untuk pemula. Naskah yang telah ditulis sebelumnya, kini diinputkan kedalam suatu desain untuk membuat bulletin atau pun majalah sekolah.

Dalam tahap ini namanya menjadi Digital Publishing. Siswa-siswa diajari bagaimana input naskah, input citra agar disusun menjadi desain sesuai kebutuhan sekolah. Setelah workshop membuat isi dari bulletin selesai.

Selanjutnya membuat cover. Cover ini harus menarik karena sebagai daya tarik utama suatu majalah menjadi perhatian calon pembaca. Dengan memberikan cover yang menarik, maka orang tertarik juga untuk membaca artikel yang ada di dalam media cetak tersebut.

Setelah membuat cover majalah selesai. Maka distribusi bulletin ataupun majalah dapat dilakukan secara digital dalam format PDF. Hal ini jauh lebih murah daripada cara lama yang mencetak dalam bentuk kertas. Tetapi mencetak dengan cara lama dapat dilakukan dengan cara pre order atau mencetak berdasarkan pesanan (Print On Demmand).

Materi Jurnalistik dan Digital Publishing ini diberikan sekitar 3 jam dimulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB. Kemudian acara ditutup dengan menukar souvenir dari MAN Parungpanjang di wakili oleh Bu Jubaedah selaku Pembina Jurnalistik MAN Parungpanjang dengan M.S. Gumelar selaku wakil dari Essence Studio di bawah Surya University.

Acara dilanjutkan dengan tambahan info dari Tim IT yang diwakili oleh Henggar tentang beberapa center yang ada di Surya University, salah satunya adalah Essence Studio yang mendukung acara Workshop Jurnalistik & Digital Publishing ini. Dan juga disampaikan pula ada beasiswa dari Surya University bagi para siswa, beasiswa untuk kuliah di Surya University juga di-support oleh Tempo di-link berikut: http://www.tempo.co/surya/ atau di: http://www.surya.ac.id/news-detail.php?id=193&title=Beasiswa.Tempo.2014

Dan juga di-support oleh Dahlan Iskan di link berikut:
http://edukasi.kompas.com/read/2014/03/09/1423572/Tertarik.Beasiswa.Dahlan.Iskan

Setelah itu acara dilanjutkan makan siang dan photo-photo bersama. Siswa-siswa bergembira, dan kami sampaikan pula sampai ketemu lagi dilain workshop (g).






Tuesday, 25 February 2014

RIBUAN NOVEL – RIBUAN COMIC – RIBUAN ANIMASI DI SMA SUGAR GROUP - GULA PUTIH MATARAM – LAMPUNG

RIBUAN NOVEL – RIBUAN COMIC – RIBUAN ANIMASI
DI SMA SUGAR GROUP - GULA PUTIH MATARAM –  LAMPUNG


Di negara Indonesia kita yang tercinta sudah banyak yang andal dalam membuat cerita genre percintaan dan horror. Namun cerita dengan genre science fiction masih belum banyak. Oleh karena itulah Surya University, An1mage dan Essence Studio tergerak untuk memberikan pelatihan gratis kepada SMA, SMK, ataupun kelompok komunitas guru SMP, SMA, Komunitas seni ataupun non seni baik milik pemerintah ataupun swasta yang tertarik di bidang pembuatan novel, comic dan animasi untuk TV ataupun layar lebar dalam genre sci-fi.

Guna menjawab tantangan mencerdaskan, menggerakkan banyak orang terutama generasi muda agar dapat membuat cerita, comic dan animasi untuk TV dan layar lebar dalam waktu relatif cepat dengan genre sci-fi inilah Profesor Yohanes Surya membuat program gratis dengan nama Ribuan Novel, Ribuan Comic dan Ribuan Animasi untuk TV dan layar lebar.

Surya University bekerja sama dengan salah satu centernya yaitu Essence Studio yang bergerak dalam produksi internal serta aktif melakukan riset dalam bidang novel, comic dan animasi secara khusus ditunjuk untuk menangani hal ini.

Program Ribuan Novel – Ribuan Comic – Ribuan Animasi di SMA Sugar Group - Gula Putih Mataram –– Lampung berlangsung dengan meriah. Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB pada tanggal 22 Pebruari 2014. Pembukaan acara dilakukan oleh Pak Johanes dari SMA Sugar Group - Gula Putih Mataram – Lampung.

Setelah itu pemberi workshop M.S. Gumelar dari An1mage Studio memulai dengan presentasi tentang prinsip-prinsip animasi. Dijelaskan bahwa animasi tidak akan pernah ada tanpa cerita, oleh karena itulah membuat cerita sangat penting untuk dilakukan. Essence memberikan contoh cerita yang telah dibuat berupa novel seperti: Surya - Mutasi Spontan, bercerita tentang Yo Hans yang terkena ledakan eksperimen Fusi dingin. Ledakan tersebut mengubah Profesor Yo termutasi secara spontan dan menggunakan kekuatannya untuk menjadi pembela kemanusian sebagai manusia super.

Kemudian ada juga Bandung Bondowoso 3K, mengisahkan cinta Roro Jonggrang dan Bondowoso yang rela melintasi waktu ke masa lalu kemudian ke masa depan lagi agar Loro Jonggrang tidak menjadi batu dan upaya mereka memerangi raksasa penghisap darah mutasi dan evolusi dari virus berasal dari planet lain yang menggulingkan kerajaan Baka di Bumi.

Demikian pula setelah jadi suatu cerita, jika tanpa gambar maka animasi pun tidak bakalan terwujud.
Dijelaskan bahwa ada 4 gaya gambar yang ada yaitu:

1.   Gaya Gambar Cartoon (Cartoon Style): gaya gambar relatif cenderung lucu.
2.   Gaya Gambar Hybrid (Hybrid Style):  gaya gambar kombinasi gabungan gaya cenderung realis dengan
3.   Gaya Gambar Realis (Realistic Style): gaya gambar cenderung realis, yang mencontoh asli seperti yang ada di alam.
4.    Gaya Gambar Fine Art (Fine Art Style): gaya gambar yang lebih menonjolkan ekspresi pembuatnya dengan kemampuan gambar sebisa mungkin oleh pembuatnya.

Oleh karena itulah animasi membutuhkan kemampuan menggambar, modelling 3D, prinsip-prinsip desain, prinsip-prinsip animasi, acting dan lip sync sangat dibutuhkan dalam membuat animasi yang bagus.

Setelah memberikan prinsip-prinsip animasi. M.S. Gumelar selaku pembicara memulai workshop dengan memberikan contoh secara bertahap bagaimana membuat animasi sederhana yaitu bola bergerak kesamping dan bola membal dengan teknik bitmap frame by frame secara digital sebagai dasar untuk membuat animasi TV atau layar lebar.

Setelah selesai, maka diberikan pula membuat animasi dengan teknik vector dengan materi yang sama yaitu bola membal. Kemudian dituntun pula step by step membuat animasi yang lebih kompleks yaitu animasi vector untuk kupu-kupu terbang dengan sayap mengepak dan bergerak mengikuti path atau jalur yang telah dibuat.  Setelah animasi vector dapat dilanjutkan ke animasi 3D.

Gerak alami animasi memiliki 2 kategori yaitu:
1.      Gerak animasi alami seperti di alam nyata.
2.      Gerak animasi alami dengan deformasi dalam bentuk cenderung cartoon. Sehingga semua benda dan character diasumsikan cenderung terbuat dari bahan yang sangat lentur, kenyal dan bergerak dengan berlebihan.

Tidak terasa waktu pelatihan sudah berjalan 6 jam. Kemudian saatnya quiz, bagi yang berhasil menjawab akan mendapatkan suvenir berupa buku-buku yang telah disiapkan oleh Essence Studio dan Surya University. Ternyata peserta pintar-pintar, semua pertanyaan quiz dijawab dengan tepat dan buku yang dibawa ludes dibagikan untuk pemenang, demikian juga notes dan ballpoint.

Ada satu buku yang diberikan khusus kepada Pak Joko dari SMA Sugar Group sebagai pihak pengundang yaitu buku Academic Writing yang sangat berguna untuk bahan referensi membuat penelitian. Acara berlangsung dengan sukses, peserta yang cerdas sehingga sebagian besar dapat mengikuti pelatihan dengan sangat baik. Selamat dan segera berkarya! (g)

* Bagi SMA, SMK, Komunitas, lembaga pemerintah maupun swasta diluar kota dan luar pulau yang tertarik untuk mendapatkan pelatihan gratis membuat novel, comic dan animasi untuk TV dan layar lebar dapat mengontak email berikut: an1mage@an1mage.org buruan, sebelum berakhir pada 20 Desember 2015.

Bibliografi:
2D Animation: Hybrid Technique Book A, M.S. Gumelar, Indeks 2011
Academic Writing, M.S. Gumelar, Deepublish 2013
Art & Design Principles, M.S. Gumelar, Deepublish 2013
Comic Making, M.S. Gumelar, Indeks 2011
Memproduksi Animasi TV: Solusi Murah & Cepat, M.S. Gumelar, Grasindo Kompas Group, 2004

Info Beasiswa bagai SMA dan SMK sederajat di Surya University click link berikut: http://www.surya.ac.id/news-detail.php?id=193&title=Beasiswa.Tempo.2014 atau http://www.tempo.co/surya/